-->

Benarkah, Tembakau Bisa Cegah Virus Ebola?

- 9/02/2014
advertise here
Tanaman Tembakau
JAKARTA - Serangan virus ebola belakangan sempat membuat panik seluruh dunia. Virus ganas ini sebelumnya telah membunuh setidaknya 1.350 orang. Terkait hal itu, Indonesia diminta tidak perlu panik.

Pasalnya, di negeri ini sangat banyak produk tanaman tembakau yang diyakini ampuh sebagai obat untuk virus ebola.

Guru Besar Biocell Universitas Brawijaya, Prof Sutiman menyikapi isu global virus ebola mengungkapkan, membuat vaksin sebagai upaya pencegahan agar tidak tertular virus ebola itu  sangat mudah.

"Penyakit ini bisa dicegah dengan menggunakan vaksin dari tembakau,’’ ujar Sutiman dalam keterangannya, Senin (25/8/2014).

Menurutnya, virus ebola memang sangat berbahaya. Berdasarkan catatan WHO dari 1.716 kasus yang ditemukan, sabanyak 1.350 orang di antaranya tewas karena virus ini. Wabah virus ebola menjangkiti sejumlah wilayah meliputi Afrika Barat, Brinee, Guenea, Sierre Leone, Liberia, Nigeria dan lainnya.

Dia menjelaskan, tembakau ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Di antaranya bisa dipakai mengobati sakit perut dengan memasukkan asapnya lewat dubur. Selain itu bisa dibuat vaksin untuk mencegah virus ebola itu sendiri.

‘’Khusus virus ebola di dalam tanaman tembakau itu ada tobacco mozaic virus. Itu bisa disisipi gen anti bodi untuk anti ebola. Jadi, tanaman tembakau itu bisa memproduksi vaksin anti ebola. Itu memang mengagetkan banyak orang,’’ paparnya.

Lebih lanjut dia mengingatkan agar pemerintah tidak mudah termakan kampanye global yang bisa memusnahkan kekayaan hayati tembakau di Indonesia. Alasannya, Indonesia memiliki banyak varietas tembakau dan tidak ada di belahan dunia lain, seperti tembakau Madura, Jember, dan Temanggung.

"Nah, itu yang mestinya dipelajari, biar tidak rugi dalam jangka panjang sebagaimana yang sudah kita alami pada minyak kelapa. Jadi, kampanye  terkait tembakau jangan ngawur, harus mencerdaskan. Sebab, tembakau itu manfaatnya banyak,’’ pesan Sutiman.

Dia mengaku siap untuk membuat vaksin anti virus ebola itu bila memang Universitas Brawijaya   dipercaya.

"Sebab, membuat vaksin  itu mudah, tapi bagaimana mengembangkan dan memasarkannya itu tidak gampang. Permasalahannya kompleks, karena berkaitan dengan masalah bisnis secara global," tutupnya.



Sumber | Okezone
Advertisement advertise here