Flavonoid tinggi yang terkandung dalam buah-buahan tersebutlah yang mempengaruhi terhambatnya gejala parkinson terjadi. Efek ini akan lebih nyata terlihat pada kaum lelaki yang mengkonsumsi buah-buah berry tersebut.
Bahkan pada lelaki yang hanya mengkonsumsi buah keluarga berry itu seminggu 1 kali, resiko terkena parkinsonnya turun hingga 25% dari pada lelaki yang tak pernah memakan buah berry sama sekali.
Parkinson adalah kondisi neurologis progresif yang menyebabkan tremor (gemetar), dan kekakuan otot hingga mempengaruhi semua gerakan di dalam tubuh.
Salah satu contoh penderita parkinson adalah Muhammad Ali, mantan petinju kelas berat dunia yang hingga kini masih belum sepenuhnya pulih dari penyakit tersebut.
Seperti dikutip dari Dailymail, hasil riset mengenai pengaruh buah berry terhadap pencegahan terjadinya parkinson yang melibatkan 1.300 orang lelaki dan wanita ini telah dipublikasikan dalam Jurnal Neurologi dan diharapkan dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Antioksidan flavonoid yang banyak terdapat dalam buah berry terbukti mampu menetralisir radikal bebas dalam tubuh. Mengapa radikal bebas? sebab radikal bebas yang tidak dinetralisir dapat merusak sel serta mempengaruhi DNA.
Termasuk diantaranya adalah sel otak yang sangat rentan terhadap pengaruh radikal bebas, hingga menyebabkan parkinson. Jika sudah terkena, maka kemungkinan sembuh normal akan berat.
Oleh sebab itu, pencegahan dengan mengkonsumsi buah berry tidak ada salahnya dilakukan, sebab obat-obatan untuk penyakit parkinson sangat mahal.
Sumber
Advertisement
