-->

Cegah Kanker Kolon dengan Kentang dan Kacang

- 8/10/2014
advertise here
daging merah
Steak daging sapi
Seseorang mengkonsumsi daging-dagingan menjadi gaya hidup atau lifestyle masa kini. Padahal daging-dagingan cenderung merupakan pemicu sel kanker. Seperti di ketahui daging merah dapat meningkatkan risiko kanker usus besar atau kanker kolon.

Pola makan memang terkait erat dengan risiko penyakit seseorang. Ada makanan tertentu yang bisa meningkatkan risiko kanker, tapi ada juga yang jika dikonsumsi rutin akan menjauhkan kita dari penyakit ini, misalnya kacang dan kentang. Dalam penelitian ditemukan, pati tertentu dalam akar sayuran dan biji-bijian dapat mengurangi beberapa dampak kerusakan yang diakibatkan oleh daging merah terhadap sel. Menkonsumsi daging merah bersama dengan makanan-makanan ini akan membantu mengurangi risiko kanker kolon.

Peneliti menganalisis 23 orang dewasa sehat yang dipilih secara acak untuk makan 300 gram daging merah per hari selama empat minggu. Sebagian lagi diminta makan yang sama, namun ditambah dengan 40 gram pati tertentu yang memiliki daya lawan (resisten) terhadap perusakan sel. Setelah istirahat selama beberapa waktu, peserta diminta saling menukar dietnya, sehingga setiap peserta merasakan dua diet masing-masing selama empat minggu.

Kemudian, peneliti menemukan perubahan diet yang tinggi kandungan daging merah akan mengubah kadar tipe materi genetik yang disebut RNA mikro di jaringan usus. Khususnya, mereka menemukan peningkatan RNA mikro itu berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker kolon.

Studi yang dipublikasi dalam jurnal Cancer Prevention Research tersebut juga menemukan, menambah pati resisten dalam diet akan mengurangi peningkatan risiko ini. Karen Humphreys, peneliti di Flinders University di Adelaide, Australia, mengatakan, daging merah dan pati resisten memiliki dampak yang berlawanan pada RNA mikro yang meningkatkan risiko kanker kolon.

Makanan yang menjadi sumber pati resisten paling baik antara lain pisang yang masih cukup hijau, kentang yang dimasak, biji-bijian utuh, kacang, kacang arab, dan lentil. Peneliti masih meneliti rekayasa genetika dapat memperkaya kandungan pati resisten dalam biji-bijian tertentu.

Peneliti mengatakan, penelitian lanjutan juga masih dibutuhkan untuk mengetahui konsumsi pati resisten dapat menurunkan risiko pengembangan kanker. Namun secara umum, bahan-bahan makanan yang mengandung pati resisten sudah diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan.


Sumber | Kompas.com
Advertisement advertise here