-->

Benarkah? Telur Busuk Berpotensi Atasi Stroke dan Serangan Jantung

- 7/15/2014
advertise here
kuning telur Portal Orange - Siapa yang betah berlama-lama menyimpan telur yang telah busuk? Baunya yang menyengat tentu akan membuat siapapun ingin segera membuangnya. Namun, ternyata manfaat telur busuk mungkin lebih besar daripada kerugiannya.


Peneliti mengidentifikasi kandungan tertentu yang diproduksi telur busuk ternyata bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan tersebut berupa gas yang disebut hidrogen sulfida tersebut terbukti efeksi dalam mengembalikan fungsi mitokondria yang telah rusak dan mengobati penyakit seperti stroke, serangan jantung, dan demensia.


Studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Exeter tersebut menemukan, senyawa baru yang dikenal dengan AP39 dalam telur busuk dapat menargetkan pada bagian sel tertentu seperti mitokondria pada sel. Mitokondria yang dikenal sebagai "otak" dari sel: mengatur pertumbuhan, siklus, dan kematian sel. Mitokondria juga merupakan sumber energi kimia dari sel.


Karena memiliki peran yang berarti dalam sel, maka bagian sel itu juga dapat mengatur kemampuan sel untuk melawan penyakit, seperti penyakit kardiovaskular. Sehingga peneliti percaya, mencegah kerusakan mitokondria dapat memberikan efek terapi pada kondisi tertentu seperti stroke, gagal jantung, arthritis, diabetes, demensia, bahkan penuaan.


Senyawa AP39 dapat mengirimkan sejumlah kecil gas hidrogen sulfida pada sel untuk mulai bekerja. Selain ditemukan pada telur busuk, gas itu juga ditemukan pada kentut manusia.


Penulis studi Mark Wood mengatakan, meski baunya menyengat dan busuk, namun telur busuk dan kentut manusia memproduksi gas alami yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Meski begitu, gas hidrogen sulfida dalam dosis besar bisa mematikan.


Sebelumnya, peneliti studi telah mempelajari efek hidrogen sulfida dalam perannya untuk melawan penuaan. Dalam studi di tahun 2013 misalnya, peneliti menemukan, gas tersebut memiliki dampak pada sistem kardiovaskular dan sistem saraf pada tubuh. Peneliti saat itu mencatat, hidrogen sulfida mungkin akan menjadi agen poten untuk mencegah dan memperlambat gejala penuaan dan penyakit degeneratif.


Dalam studi terbaru, peneliti menggunakan senyawa AP39 untuk menargetkan pada mirokondria. Sebelumnya gas tersebut sudah terbukti dapat memperbesar kemungkinan ketahanan hidup hingga 80 persen dari mitokondria yang sudah dalam keadaan rusak.


Profesor Matt Whitemen dari University of Exeter Medical School mengatakan, ketika sel stres karena penyakit, mereka akan membentuk enzim untuk menghasilkan hidrogen sulfida. Gas itu membuat mitrokondria bekerja supaya menjaga sel tetap hidup. Bila proses ini tidak terjadi, maka sel akan mati dan tidak mampu bertahan dan mengontrol inflamasi. Proses inilah yang kemudian direkayasa dengan menggunakan senyawa APT9 yang didapat dari telur busuk tersebut.


Kompas


Advertisement advertise here